Rabu, 29 April 2009

unsur hara esiensial

Pengelompokan dan ketersedian unsur hara esensil bagi tanaman


I. Pendahuluan
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna (Anomim 2004). Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah (kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kereing tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar ≤100 μg-1 berat kering tanaman ( Oertli 1979)
Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsur esensial. Menurut (ARNON dan STOUT 1988) ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial: yang pertama Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal yang kedua unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan olehunsurlain. Serta yang ketiga, peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara langsung. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH. N pada pH 5.5 - 8.5, P pada pH 5.5 - 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 - 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah.
Kenapa unsur hara tersebut dianggap penting menurut Arnon dan Stout (1939) karena unsur tersebut: Apabila tanaman tidak mendapatkan unsur tersebut tidak dapat menyelesaikan siklus hidup secara penuh, Unsur yang bersangkutan terlibat langsung dalam proses metabolisme, fungsi fisiologisnya tidak dapat digantikan oleh unsur lain.
Unsur hara esiensial adalah suatu yang mutlak dibutuhkan tanaman dan tidak dapat digantikan dengan apa pun ataupun dengan cara apapun. Unsur hara esiensial dibagi menjadi 2 golongan unsur hara makro dan unsur hara mikro yang terdiri dari 9 unsur hara makro seperti nitrogen, fosfat, kalium, karbon, hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen serta 7 unsur hara mikro meliputi tembaga, besi, zinc, boron, molibden, klor, mangan. Menurut tempat dan lokasi tersedianya unsur-unsur ini di bagi 3 golongan yang pertama berasal dari udara dan air tanah: karbon, hidrogen, dan oksigen. Yang kedua seperti: nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, kalsium dan magnesium tersedia pada tanah. Yang ketiga mencangkup besi, tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron dan klor, unsur ini hanya sedikit dibutuhkan oleh tanaman namun sangat diperlukan. Dengan semakin meningkatnya teknologi pada alat-alat labolarotorium maka akan ada perubahan yang akan terjadi pada unsur-unsur diatas (Tjitrosomo S S 1983).


Meskipun banyak tumbu-tumbuhan memperhatikan penampilan yang amat beragam dan komplek, namun di luar dugaan susunan kimianya sama. Sintesis makanan tumbuhan dan penggunaannya oleh tumbuhan tidak saja memerlukan unsur-unsur kimiawi yang terkandung dalam udara dan air tetapi juga sejumlah unsur lain yang diperoleh dari tanah. Karena unsur-unsur ini perlu unutk pertumbuhan dan perkembangan, maka disebut unsur esiensial. Betapapun dapat sangat beragam dalam persyaratan akan tanah, suhu, dan cahaya serta air, namun tumbuhan ini memerlukan unsur-unsur ini. Dalam jumlah tertentu, persyaratan ini kini diterima begitu saja dalam praktek pertanian, tetapi pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan hasil peneliti yang mendalam oleh para pakar fisiologi tumbuhan dan pakar kimia tanah. Akumulasi pengetahuan tenang hal itu menggambarkan salah satu penyempurnaan ilmiah yang luar biasa dalam seratus tahun terakhir ini.
II. ISI
Peranan unsur hara esensial
Percobaan dengan memelihara tumbuhan dalam kultur air dan kultur pasir, serta pengawetan di lapangan menyingkap bahwa kekurangan unsur tertentu dapat menunjukkan gejala defiensi yang dapat dikenali. Juga dapat dilihat bahwa adaya interaksi antara unsur- unsur, dan bahwa suatu keseimbangan unsur nutrien itu perlu untuk pertumbuhan yang memadai.
Kandati telah banyak penelitian tentang itu belun bisa di spesifik di antara banyak unsur hara esensia itu belum di pahami secara sempurna. Peranan karbon, hidrogen, dan oksigen jelaslah sudah. Sebagai pembangun satuan gula, selulose, proten, dan senyawa tumbuhan lain, maka unsur-unsur tersebut merupakan kurang lebih 94% dari bobot kering tumbuhan (Tjitrosomo S S 1983).
Di dalam upaya memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman perlu diperhatikan atas keseimbangan antara jumlah kebutuhan unsur hara makro dan mikro, jika keseimbangan itu tidak terjadi maka akan penghambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa akibat dari ketidak seimbangan tersebut diantaranya seperti menurut Hardjowigeno S (2003) diantaranya jika tanaman kelebihan Cu atau sulfat akan menghambat penyerapan Mo, terlalu banyak Zn, Mn, dan Cu dapat menghambat penyerapan Fe, terlalu banyak P dapat menebabkan kekurangan Zn, Fe, dan Cu, terlalu banyak N kekurangan Cu, kelebihan N dan K sulit menyerap Mn, terlalu banyak kapur menghambat penyerapan B, kelebihan Fe,Cu, dan Zn dapat mengurangi penyerapan Mn. Dari penjelasan tersebut bahwa jangan melakukan pemupukan dengan satu jenis pupuk secara terus-menerus saja perlu diberikan pemupukan dengan unsur yang lengkap antara unsur hara makro dan mikronya.
Unsur hara makro
Suatu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan harus tersedia bagi tanaman beberapa unsur tersebut telah disebutkan diatas (N, O, C, P, K, Ca, Mg ,S)
Penyerapan Nitrogen (N)
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk ion nitrat, amonium, senyawa amino, protein. Fungsi dari unsur nitrogen seperti merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merupakan bagian dari sel tanaman itu sendiri, berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Adapun tanaman yang kekurangan unsur N akan mengalami pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati. Namun jangan beranggaan bahwa kelebihan itu baik buktinya jika kelebihan maka tanaman akan terjadi penghambatan kematangan sel tanaman, batang lemah dan mudah roboh, mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit (Hardjowigeno 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi nitrifikasi antara lain tata udara, nitrifikasi berjalan baik kalau tata udara tanah baik, pH tanah, jika pH tanah sekitar 7, Suhu, terlalu dingin itu padat memperlambat nitrifikasi (Hardjowigeno 2003)
Penambahan N sering dilakukan dengan pemberian melalui daun perlu diinggat bahwa bila pemberian N melalui pemupukan daun terlalu sering, maka akan terjadi penimbunan NH3 dalam tubuh tanaman, dilain pihak ada hambatan pembentukan protein dan asam nukleat menyebabkan tanam-an mencari alternatif lain yaitu pembentukan amida yaitu senyawa sekunder yang rasanya pahit. Sebab bila NH3 ini tertimbun dalam jumlah banyak justru akan berbalik meracuni tanaman ( Anonim 2007).


Penyerapan unsur Fosfor(P)
Fosfor adalah salah satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen, kalium,dan kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat, terutama H2PO4- yang terdapat dalam tanah. Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (>7) bentuk HPO42- lebih dominan. Disamping ion –ion tersebut, tanaman dapat menyerap P dalam bentuk asam nukleat, fitin dan fostohumat (Halvin et al,1999).
Bagi tanaman suplai P cukup mencapai kisaran 0, 3-0,5% berat kering tanaman dalam bentuk teroksidasi. P dapat terserap cepat oleh akar tanaman kemudian terlibat dalam proses metabolisme tanaman. Cairan xylem mengandung P 100-1000 kali lebih tinggi dibandingkan larutan tanah di luar akar. Hal ini menjukkan bahwa ada perbedaan kosentrasi P yang tajam di dalam di dalam dan di luar luar membran sel bulu-bulu akar tanaman. Penyerapan P oleh tanaman dilakukan secara aktif yang dikendalikan oleh metabolisme respirasi kabohidrat.
Mendekatnya suatu unsur hara dari larutan tanah ke permukaan akar dapat terjadi melalui tiga proses, yaitu:
Interpensi akar atau dengan pertukaran kontak.
Difusi ion-ion dalam larutan tanah.
Gerakan ion-ion oleh gerakan masaa atau aliran massa.
Yang kesemuanya merupakan metabolisme yang dilaku tanaman secara langsung dan terus-menerus (Nyakpa et al. 1988).
Pergerakan ion fosfat pada umumnya disebabkan oleh prosesdifusi, tetapi jika kandungan P larutan tanah cukup tinggi, maka proses aliran massa dapat berperanan dalam tranportasi tersebut. Ion yang sudah berada di permukaan akar akan menuju ronga luar akar melalui proses difusi sederhana, jerapan pertukaran, dan kegiatan bahan pembawa, selanjutnya ion memasuki rongga dalam akar dengan melibatkan energi metabolisme, yang dikenal sebagai serapan aktif ( Nyakpa et al. 1988)




Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Diantara ke-3 ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu ( valensi satu ) sehingga tanaman hanya membutuhkan sedikit energi untuk menyerapnya esensialitas dari unsur in iadalah 1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi. 2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel DNA Nukleotida, Adenin, guanin Deoxsiribosa, timin fosfat, sitosin RNA nukleotida, adenin, guanin Ribosafosfat, timin, urasil dan 4.Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel.
Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan (Anonim 2006)
Fosfor di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik. Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna (Hadjowigeno 2003).

Penyerapan kalsium (Ca)
Elemen ini diserap dalam bentuk Ca. Sebagaian basar terdapat dalam daun dan batang dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel yang menyebabkan tanaman menpunyai dinding sel yang lebih tebal sehingga tahan serangan hama dan penyakit. Fungsi fisiologis Kalium yang sangat penting dalam tubuh tanaman adalah dalam hubungan dengan sintesa protein yang dibutuhkan untuk pembelahan dan pembesaran sel-sel tanaman, disamping dapat menetralkan asam - asam organik yang dihasilkan pada proses metabolisme tanaman sehingga tanaman terhindardari keracunan ( Wijaya 2008)
Kalsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca+. Kosentrasi Ca di dalam jaringan tanaman nornal berkisar 0,1-5,0 berat kering. Ca diserap tanaman secara pasif yaitu bergerak bersama-sama aliran massa air akibat adanya tranpirasi, sehingga banyaknya Ca yang bergerak tergantung pada aliran tranpirasi.
Ujung akar adalah satu-satunya bagian akar yang mampu melakukan penyerapan Ca. Penyerapan Ca oleh akar dapat dihambat oleh kation-kation lain yang bervalensi satu seperti K+. Klas monolotil mengandung Ca lebih sedikit dibandingkan dengan klas dikotil. Khusus kacang tanah, Ca dapat langsung disepat oleh kulit polong dan menumpuk pada lapisan luar polong. Tranlokasi Ca di dalam tubuh tanaman berjalan sangat sulit karena Ca tidak mobile, sehingga konsentrasi Ca dalam larutan pholem sangat rendah (Wijaya 2008).
Gejala –gejala yang terjadi jika tanaman kekurangan Ca tunas dan akar tidak dapat tumbuh (pembelahan sel terhambat), sering terjadi pencoklatan dan penggulungan daun pada ujung daun (Handjowigeno 2003)
Penyerapan kalium (K)
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua proses metabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsur K adalah sebagai berikut: K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis dan K berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein (Anonim 2006)
Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang. Bila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K2O) didalam tanah. Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (Anonim 2005)
Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah, pembentukan pati, megaktifkan enzim, pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, membantu proses metabolik dalam sel (Handjowigeno 2003) serta daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai dan buahnya lekas jatuh.
Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah. Menurut penyelidikan mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti pada rosela, kapas dan rami dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebih panjang (Ismunadji 1976)
Penyerapan Magnesium (Mg)
Mg diserap dalam bentuk Mg++ . Esensi utama dari unsur ini adalah: merupakan bagian dari kloropil sehingga berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis jika tanpa klorofil tanaman tidak dapat berlangsung hidup dengan sempurna dan merupakan malapetaka karena tidak menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan tanaman lebih lanjut, menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan normal ( Wijaya 2008).
Menurut Mengel dan Kirkby (1987) mengatakan magnesium sebagai jembatan antara pirofosfat dan ATP ataupun ADP dari molekul enzim. Kadar magnesium pada jaringan tanaman sekitar 0,5% relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar K dan Ca. Makin tinggi penyerapan K, makin rendah penyerapan Mg, jadi bersifat antagonistis dengan K ( Rosmarkam 2002). Mg juga bersifat mobile di dalam ploem, sehiga dengan cepat ditranlokasikan dari daun tua menuju daun muda atau pucuk tanaman yang defisiensi Mg.
Gejala kekurangan Mg bagi tanaman antara lain daun menguning karena pembenutka klorofil terganggu, terdapat garis kuning pada daun, serta pada daun muda mengeluarkan lendir, klorosis, daun menjadi kecil dan rapuh, pinggiran daun menggulung (Rosmarkam 2002)

Unsur hara mikro
Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi(Fe), Mangaan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor(Cl).
Besi (F)
Besi diserap dalam bentuk Fe++ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada pembentukan hijau daun. Besi juga merupakan salah satu unsur yang diperlukan pada pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas asam arang dan air. Besi didalam tanaman kurang bergerak, oleh karena itu bila kekurangan besi maka akan segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda (Anonim 2007)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah: Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pembentukan klorofil Fitoferitin yang mengandungFe. Dari dua esensi unsur Fe ini terlihat bahwa Fe berkaitan erat dengan klorofil yang berhubungan erat dengan proses fotosintesis.
Jadi kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat (dalam pembentukan klorofil), terjadinya kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastis serta terjadi penurunan kadar pigmen dan protein ( Rosmankam 2003 )
Penyerapan Mangan (Mn)
Mn diserap oleh tanaman dalam bentuk Mn++, dengan tidak adanya unsur Mn maka tanaman tidak bisa hidup, bila kekurangan Mn tanaman akan menjadi klorotis, hijau daun tidak terbentuk. Mn berpengaruh pula terhadap proses dessimilasi yaitu pernafasan. Enzim-enzim yang mengatur proses ini mengandung Mn.
Konsentrasi yang dapat membahayakan terletak pada 10 sampai beberapa puluh miligram perliternya. Bila terlalu banyak Mn terjadi klorose seperti kekurangan Fe, juga susunan akar akan mati dan berwarna merah coklat. Kelebihan Mn dapat diberikan sedikit garam-garam besi yang larut, maka klorose hilang karena kedua unsur tersebut merupakan antagonis satu sama lainnya ( Anonim 2006)
Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensil:1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnya tekanan pada dinding sel makin kuat, dengan adanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan tanamana auxsin berfungsi sebagai, Pembelahan dan pembesaran sel ( pertumbuhan tanaman), mengaktifkan RNA untuk pembentukan protein di ribosom,merangsangpertumbuhankalusuntukmenjadiakar,Merangsangperkecambahanbenih.Fungsi ke-2 Mn yang tidak kalah penting adalah: pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses - proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
H2O------ 2H+ +2l + O2
Reaksi ini disebut juga reaksi Hill yang termasuk dalam fotosintesis fase terang.
SENG ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum)3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.
H2O + CO2 --------- H2CO3
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.
Zink diserap dalam bentuk Zn++. Zink dalam kadar rendah memberikan dorongan terhadap pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau sedikit akan menjadi racun bagi tanaman.Persenyawaan-persenyawaan Zn mempunyai fungsi pada pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan psikologis. Gejalagejala kekurangan Zn ialah daun antara tulang-tulang daun berwarna merah coklat.

Tembaga (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 - 20 ppm per gram berat kering.Esensi dari unsur ini adalah:1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
Unsur tembaga diserap oleh tanaman dalam bentuk Cu++. Cu diperlukan pada pembentukan beberapa macam enzym, oleh karena itu sangat diperlukan walaupun dalam jumlah yang kecil.
Mo
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:1. Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
Molibdin (Mo)
Diserap akar dalam bentuk ion Molibdat (MoO4). Peranannya penting dalam pengikatan Nitrogen yang bermanfaat pada tanaman Leguminose. Mo juga penting bagi tanaman jeruk dan sayur-sayuran
BORON ( B)
Sebelum dijelaskan lebih terperinci esensi unsur boron bagi tanaman maka terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang sukrosa yang merupakan gula dalam bentuk larutan didalam tubuh tanaman. Sebagai mana kita tahu bersama bahwa hasil fotosintesis adalah C6H12O6 (Zat hidrat arang atau karbohidrat). Hidrat arang yang paling sederhana adalah monosakarida (CnH2nOn).

Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk BO8=. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan kuncup-kuncup dan pucuk daun jadi mati. Pertumbuhan didalam meristema akan terganggu, yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan bekas pembuluh, Sehingga pengangkutan makanan akan terganggu.
Klor (Cl)
Klor terdapat sebagai ion didalam air-sel disemua bagian tanaman. Kadarnya sangat berbeda-beda, tergantung pada kandungan klorida dari lingkungannya. Terutama tanaman-tanaman halophyta banyak mengandung klor. Meskipun ion-ion klor tidak melakukan fungsi psikologis pada proses-proses pertukaran zat, akan tetapi ia mempunyai pengaruh dalam hal itu, dan pengaruhnya tidak selalu menguntungkan bahkan kadang merugikan.
Pengaruh ion klor yang baik terhadap pertukaran zat sudah tentu hanya selama konsentrasinya itu terletak dibawah atau pada kondisi optimum, yang dapat mendorong pembentukan klorofil, dan pengaruhnya pada kandungan didalam tanaman. Klor dapat mengurangi transpiratie direm sehingga daun-daun akan menjadi lebih berair.
KLOR ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyakdiketahui orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian - penelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas. Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg - g/ tanaman ) tetapi unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Apa fungsi utama Cl bagi tanaman? Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per-tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akan terhambat.6CO2 + 12H2O Sinar ClC6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dalam proses fotosintesis fase terang, ion Cl berperan penting dalam transfer elektron didalam kloropil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi tinggi dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk pembentukan karbohidrat ( C6H12O6 ).Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi ion Cl dalam proses fotosintesis fase terang.

Rabu, 21 Januari 2009

bercocok tanam cabe secara hidroponik

III.5. Cara kerja
1. Pembuatan naungan plastik transparan (greenhouse)
Pembuatan naungan yang terbuat dari kayu dan beratapdan dinding plastik transparan dengan ketinggian 2,5 m dan panjang disesuaikan dan dibuat tempat untuk mengikat botol air mineral dengan dibuat rak-rak kayu didalam naungan.
2. Persemaian bibit
Persemaian bibit dilakukan pada media tanah,pasir, kompos, dengan perbandingan 1:1:1
3. Pembuatan Arang sekam
Pembuatan arang sekam dengan cara di sangrai sebagai berikut buat tungku untuk meletakkan drum, masukan sekam sebanyak yang diinginkan, sekam disangrai di dalam drum dan lakukan pengadukan sampai sekam lelihatan gosong setelah itu di angkat dan disiram dengan air.
4. Persiapan Botol bekas air mineral untuk penempatan media.
Botol bekas yang telah tersedia di potong dua bagian bagian atas untuk tempat media dan bagian bawah untuk tempat nutrien(pupuk cair).
5. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah bahan dan alat telah di lengkapi, setelah bibit berumur 7 hari waktunya untuk dipindakan kedalam botol yang telah berisikan media arang sekam dan diletakkan pada tempat yang teduh sampai umur 14 hari.
6. Pemindahan Bibit kenaungan plastik transparan(greenhouse)
Setelah tanaman berumur 14 hari bibit yang telah ditanam di dalam botol siap di pindahkan ke naungan yang telah tersedia dan diikat pada rak-rak kayu didalam naungan.
7. Pemberian pupuk cair.
Pemberian pupuk cair dilakukan pada pagi dan sore, hari dengan dosis yang telah di tertentu seperti 100 cc dan 200 cc.
8. Pengendalian hama
Pengendalian hama dilakukan berdasarkan hasil pengamatan lapang/rumah naungan.

Selasa, 20 Januari 2009